SUGENG SUMPING

Silahkan dibaca dan dicerna dengan pendekatan makna yang menurut anda adalah sebuah kebenaran. Jika tidak berguna jangan diambil, jika berguna silahkan diambil...salam untuk kalian dan orang-orang yang mencintai kalian.

Minggu, 20 Februari 2011

AYUVEDA SILVANHA part 1


Maaf, tak pernah aku berkunjung ke kuburmu. Belum sempat aku kembali mendaki gunung di bukit terakhir itu, entah seperti apa batu yang ditinggalkan untuk mengenang kepulanganmu ke nirwana. Kalau masih kamu mengenakan jasad bumi itu, kamu akan melihat kehidupan sekarang semakin disibukan oleh pikiran. Siang dan malam pikiran meraja mengendalikan seonggok daging yang entah kenapa rela saja untuk merasakan sakit yang tak berkesudahan. Bisa kutebak kalau kamu hanya akan tersenyum dan menggelengkan kepala ketika melihat semuanya....senyuman...ya senyuman manismu yang membekukan kembali kutub es akibat global warming, dan memberhentikan badai katrina yang meluluhlalantahkan negri adidaya itu...

hehehehe...maaf mungkin aku terlalu berlebihan di kalimat terkahir itu, tapi ya itulah terkadang tak ada kata - kata yang mampu menyimbolkan bahasa jiwa. Walaupun ada itu terkesan dilebih - lebihkan dan terlalu hiperbola.

Lebaran kemarin anak CUPIDAPALA berkumpul, semua ngerasa kangen sama kamu. Ella dan Gellin sempet nangis ketika kita nonton kembali video perjalanan kita di Gunung Selamet, terus kita makan nasi kucing Pak Darno dengan risoles bumbu kesukaanmu. Kita jalan - jalan malem keliling Purwokerto mengunjungi tempat nongkrong kita yang di depan stasiun radio RGM. Tapi sayang warung bubur kacang ijo Bu Capri udah dijadikan tempat parkir, dan tak ada lagi warung kenangan kita itu. Ya apalah arti masa lalu, paling hanya akan menjadi kenangan, kenangan yang telah membentuk pribadi kita menjadi seperti sekarang. Kalau kata guru kehidupan, masa lalu hanyalah kenangan, masa depan hanyalah hayalan, yang ada adalah masa sekarang...

Kita muter - muter sampe tengah malam, kemudian berhenti di alun - alun sambil menikmati hangatnya kopi ginseng dan jagung bakar Pak Kardi. Kamu tau ngga, ternyata pak Kardi itu dulu adalah seorang pilot angkatan udara, sempet ga percaya juga ngedengernya...hehehehe

Jam 2 malem kita semua ke rumahku, semua pada nginep. Semua langsung tidur karena lelah. Buku Biru yang pernah kamu kasih ke aku masih aku simpan, dan malam itu aku membukanya kembali. Di halaman depan tertulis namamu dengan jelas 'Ayuveda Silvanha' , sampai sekarang aku masih mempertanyakan arti namamu "Ayuveda", kamu selalu menolak dipanggil Ayu atau Veda tapi selalu ingin dipanggil Silva. Padahal Azis dan Abung sering ngeledek kamu karena dipanggil Silva, " Silva kan nama cowok, nama pemain bola..." dulu sempat Abung ngeledek kamu seperti itu, tapi seperti biasa kamu hanya senyum.

Oh iya Sil, Agustus besok kita pengen naik ke Semeru. Temen - temen pengen membersihkan batu tempat mengenang kepulanganmu. Ella dan Gellin janji tidak akan nangis lagi kalau sampai disana, mereka akan tersenyum seperti kamu yang selalu tersenyum ketika menghadapi masalah sesulit apapun.

Ayuveda Silvanha, terimakasih untuk hari - hari yang bersama terlalui. Terimakasih Tuhan, karena Kau telah mengajariku untuk senantiasa bersyukur...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar