SUGENG SUMPING

Silahkan dibaca dan dicerna dengan pendekatan makna yang menurut anda adalah sebuah kebenaran. Jika tidak berguna jangan diambil, jika berguna silahkan diambil...salam untuk kalian dan orang-orang yang mencintai kalian.

Minggu, 20 Februari 2011

SECANGKIR KOPI dan TAHUN BARU

Sore, 29 Desember 2009. Masih nongkrong di kantin Darna ditemani secangkir kopi dan kepulan asap dari rokoknya darna, di pojok meja seorang anak bernama Gafur sedang asik dengan imajinasinya sambil menikmati mendungnya awan yang entah kapan akan turun hujan.

Petir - petir berkilatan menghias gelap langit sore, gerimis mulai datang. Daun - daun kering berguguran dari pohon di depan ruang Audio Visual. OB sedang asik membereskan sampah - sampah yang berserakan di depan kantin, dengan sarung tangan biru yang membungkus tangannya.

Tak ada yang spesial di penghujung tahun ini, semua masih berjalan seperti biasanya. Diri ini pun masih sendiri, masih sibuk dengan imajinasi, masih suka naik gunung daripada kuliah.

Tanggal satu inginnya naik gunung, merenung dari tempat tinggi sambil melihat hamparan awan dengan sejuk dan segarnya udara pegunungan. Ditemani pohon - pohon edelweis, dan rumput lembut yang menutupi tanah lembab di puncak itu.

Kuteguk kembali secangkir kopi hitam itu, kuperhatikan sebentar segelas kopi itu. Warnanya hitam, ada sedikit butir - butir serbuk kopi tertempel di pinggir gelas. Mungkin seperti itu jugalah kehidupan di tahun 2009 ( kalo boleh kita sebut batasan waktu ), seperti kopi. Penuh dengan lika - liku, penuh dengan intrik dan konflik, penuh dengan drama tak berskenario, begitu hitam. Tapi ketika kita tidak hanya melihat hitamnya kehidupan, tapi kita juga berusaha mencicipi dan meneguk realitas dengan kesadaran maka disana kita akan menemukan manisnya kehidupan. Selalu begitu, selalu ada dua sisi yang dihadirkan oleh kehidupan.

Kuletakan gelas kopi di atas meja yang kusam, Darna pamit pulang setelah dia membereskan jualannya. Kantin mulai sepi, mulai kosong...tak ada lagi canda tawa teman - teman mahasiswa, atau teriakan - teriakan penjual, semua sepi.

Tapi di dalam kesepian itu, ada sebuah harapan muncul dari tirai - tirai air hujan. Harapan yang membuat planet - planet terus berputar, yang membuat matahari terus bersinar, dan yang membuatku terus berusaha mencapai bintang - bintang terang di langit kehidupan.

Secangkir kopi dan tahun baru, sekuntum bunga dan lebah, sepotong kedamaian dan senyuman kecil manis di awal tahun 2010. Selamat memasuki hitungan baru tahun masehi, hitungan ke 2010. Semoga dan berharap kalian akan semakin menjadi pribadi yang baik, yang selalu menjalani kehidupan ini dengan kesadaran, pribadi yang bisa menghormati sesama, lingkungan, dan alam semesta.

Tersenyum selalu untuk kalian, Semangat!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar